Friday, June 1, 2012

Biografi Dahlan Iskan

Biografi Dahlan Iskan

Sosok Dahlan Iskan atau yang biasa di sapa Pak Dis (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951), memang sangat unik dan menarik.  Ini dikarenakan sosoknya yang tegas, cerdas, apa adanya, mau turun kebawah serta humoris menjadikan beliau sosok pemimpin ideal di tengah keterpurukan bangsa ini.

Julukannya menteri tanpa dasi, gayanya nyleneh. Aksinya kadang ‘ngawur’. Namun terbukti manjur. Pakaiannya simple dengan jeans dan sepatu kets kesayangan, ini mengingatkan kita pada sosok revolusioner mendiang Steve Jobs.


Biodata Dahlan Iskan
Nama: Dahlan Iskan
Lahir: Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951
Jabatan: Menteri BUMN, Chairman Jawa Pos Grup
Istri: -
Anak: Azrul Ananda, Isna Fitriana
Agama: Islam
Pendidikan:
  • Fakultas Hukum IAIN Sunan Ampel
  • Minout Indonesia LPPM (1979)
  • FINNON LPPM (1980).
Karier:
  • Wartawan majalah Tempo (1976)
  • Pemimpin surat kabar Jawa Pos sejak 1982
  • Komisaris PT.Fangbian Iskan Corporindo (FIC) 2009
  • Direktur Utama Perusda PT. PWU Jatim Group (2000)
  • Komisaris pabrik kertas Adiprima Suraprinta
  • Komisaris Power Plant PT. Prima Elektrik Power di Surabaya
  • Direktur Utama Power Plant PT.Cahaya Fajar Kaltim
  • Komisaris Kaltim Elektrik Power
  • Ketua Umum Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) se-Indonesia
  • CEO Jawa Pos Group, 2000
  • Direktur Utama PLN 2009 - 2011
  • Menteri BUMN,  2011 – sekarang

Lelaki asal Magetan Jawa Timur ini, dibesarkan di pedesaan dan cukup dibilang merupakan orang yang diliputi serba kekurangan, tetapi kekurangan itu menjadikan kekuatan Pak Dis untuk terus maju dan berkembang hingga saat ini

Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975, kemudian pada tahun 1976 beliau pindah menjadi wartawan Tempo.  Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang, Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.

Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.

Pada akhir tahun 2009 beliau diangkat menjadi Direktur Perusahaan Listrik Negara (PLN).  Kiprahnya menangani PLN kurang lebih selama 2 tahun bisa dibilang cukup luar biasa, banyak program-program inovatif yang digagasnya seperti Program 1juta sambungan listrik, dan program 1 hari listrik terpasang.  Kemudian ada program-program luar biasa lainnya. 

Pada tanggal 18 Oktober 2011, beliau diangkat menjadi Menteri BUMN, menggantikan Mustafa Abu Bakar pada reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II.  Yang menarik dari Sosok Profil dan Biodata Dahlan Iskan yang sederhana ini adalah kemana-mana beliau selalu menggunakan sepatu kets bahkan saat pelantikan menjadi Menteri BUMN.

Tentang Tanggal Lahir Dahlan Iskan
Dalam bukunya yang berjudul Ganti Hati, Dahlan Iskan menuturkan bahwa tanggal tersebut dikarang sendiri oleh pak Dahlan karena pada waktu itu tidak ada catatan kapan dilahirkan dan orang tuanya juga tidak ingat tanggal kelahirannya.  Tanggal 17 Agustus, karena bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia dan supaya mudah diingat.

Dahlan kecil dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan serba kekurangan, akan tetapi sangat kental akan suasana religiusnya. Ada cerita menarik yang saya baca pada buku beliau Ganti Hati yang menggambarkan betapa serba kekurangannya beliau ketika waktu kecil. Disitu diceritakan Dahlan kecil hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju, tapi masih memiliki satu sarung!. Dan dengan joke-joke pak Dahlan yang segar beliau menceritakan kehebatan dari sarung yang dimiliki. Disini beliau menceritakan bahwa sarung bisa jadi apa saja. Mulai jadi alat ibadah, mencari rezeki, alat hiburan, fashion, kesehatan sampai menjadi alat untuk menakut-nakuti.

Kalau Dahlan kecil lagi mencuci baju, sarung bisa dikemulkan pada badan atasnya. Kalau lagi mencuci celana, sarung bisa dijadikan bawahan. Kalau lagi cari sisa-sisa panen kedelai sawah orang kaya, sarung itu bisa dijadikan karung. Kalau perut lagi lapar dan dirumah tidak ada makanan, sarung bisa diikatkan erat-erat dipinggang jadilah dia pengganjal perut yang andal. Kalau mau sholat jadilah dia benda yang penting unutk menghadap Tuhan. Kalau lagi kedinginan, jadilah dia selimut. Kalau sarung itu sobek masih bisa dijahit.

Kalau ditempat jahitan itu robek lagi, masih bisa ditambal. Kalau tambalanya pun robek, sarung itu belum tentu akan pensiun. Masih bisa dirobek-robek lagi, bagian yang besar bisa digunakan sebagai sarung bantal dan bagian yang kecil bisa dijadikan popok bayi. Ada pelajaran yang bisa kita petik dari cerita beliau, bahwa apapun kondisi kita, baik kurang, cukup atau lebih kita harus tetap bersyukur, sabar dan harus menikmati semuanya dengan apa adanya.

Dahlan Iskan Bersama Jawa POS
Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja.

Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris.

Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan manajemen baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya adalah Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian meninggal dunia pada tahun 2000.

PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)
Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong. Dengan panjang serat optik 4.300 kilometer

Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta.  Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN. Dahlan Iskan ‘kecewa’ sebab PLN sedang bergairah. Ia harus rela bercerai dengan PLN meski cita-citanya belum terlaksana. Dahlan melaksanakan beberapa program yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Program utama itu adalah restrukturisasi aset dan downsizing (penyusutan jumlah) sejumlah badan usaha. Ihwal restrukturisasi masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan

Opini Masyarakat Terhadap Dahlan Iskan
Dahlan Iskan terkenal gesit. Gaya kepemimpinanya nyentrik. Budayawan Sujiwo Tejo menilai jika Dahlan Iskan ‘ngawur’. Tetapi jurusnya sangat manjur. Rakyat negeri ini butuh pemimpin seperti Dahlan Iskan. Berani bertindak, berani menanggung resiko, dan sudi bergumul dengan rakyat kecil.

Gebrakan Dahlan Iskan di BUMN kini sedang ditunggu. Namun publik menginginkan dirinya maju pada 2014 nanti. Jika ditanya siapakah pendamping yang cocok disandingkan dengan Dahlan Iskan? Tak sedikit yang menyebut orang nomor satu Solo. “Dua-duanya ngawur tapi benar,” puji Sujiwo Tejo.

2 comments:

  1. aslkm. SEMOGA BAPAK DAHLAN ISKAN SENANTIASA DI RIDHOI ALLAH SWT...
    SEBELUMNYA MAAF, BAPAK DAHLAN ISKAN /PENGELOLA BLOG INI;
    \SAYA CUMAN CURHAT DENGAN KONDISI SAYA SEKARANG; NAMA SAYA BIBIT AFANDI
    PEND S-1; AGAMA ISLAM
    SUDAH MENIKAH
    ALAMAT ASLI DS. MOJOREJO, KEC. MGRAHO KAB. BOJONEGORO
    SAYA YATIM HIDUP SERBA KEKURANGAN, IBUK SAYA SUWARSIH TINGGAL DIRUMAH BERSAMA ADIK; SEDANGKAN SAYA MASIH BERUSAHA MENCARI PEKERJAAN YANG LAYAK, AGAR DAPAT MEMBANTU IBUK SAYA, ISTRI SAYA;


    BAPAK DAHLAN YANG SAYA HORMATI. MOHON KUNJUNGILAH SAYA BAPAK;;
    SAYA MOHON DICARIKAN PEKERJAAN BAPAK; IBUK TERPAKSA BERHUTANG DEMI KULIAH SAYA. SAMPAI HARI INI SAYA BERUSAHA BANTU IBUK SAYA UNTUK MELUNASINYA.

    BAPAK DAHLAH , KUNJUNGILAH IBUK SAYA DIRUMAH BAPAK; AGAR BAPAK TAU KONDISI SAYA SEKELUARGA.

    DS. MOJOREJO RT.6 RW. 03, KEC. NGRAHO KAB. BOJONEGORO/

    BAPAK DAHLAN SAYA BANYAK MENGIKUTI KEBAIKAN BAPAK...SEMOGA BAPAK /PENGELOLA BLOG INI BISA MENYAMPAIKAN UNEK UNEK SAYA KESULITAN MENCARI KERJA INI BISA TERSAMPAIKAN KE BAPAK DAHLAN ISKAN YANG MINULYO... KULO KAPINGIN IBUK KULO URIP MULYO BOTEN GADAH UTANG, PINGIN NGAJIKNE IBUK KULO, BAPAK...

    ReplyDelete
  2. ini blog resminya pak Dahlan iskan kah?
    saya kagum sama beliau..
    mampir ya http://tanya-biografi.blogspot.com/

    ReplyDelete