Thursday, April 14, 2011

Akhir Tahun, Mesuji Terang Benderang

Kamis, 14 April 2011 | 10:14 WIB
Akhir Tahun, Mesuji Terang Benderang
Oleh Dahlan Iskan (CEO PLN)

KETIKA kami memaparkan di depan Komisi VII DPR RI rencana meningkatkan rasio elektrifikasi secara drastis di Nusa Tenggara Timur (NTT), wakil rakyat dari Lampung protes. PLN memang bertekad rasio elektrifikasi di NTT yang sekarang baru 31% akan langsung dinaikkan menjadi 70%. Itu harus terjadi dalam satu tahun ini. Mungkin banyak yang meragukan. Dengan cara lama, kenaikan 40% seperti itu baru bisa dilakukan dalam 20 tahun.

’’Di daerah saya, masih ada kabupaten yang rasio elektrifikasinya baru 5%,’’ ujar Pak Alimin, wakil rakyat dari Lampung itu.

Terus terang, saya terperangah dengan angka itu. Berarti, kabupaten ini jauh tertinggal. Bagaimana bisa di zaman seperti ini hanya 5% rumah di seluruh kabupaten itu yang sudah berlistrik. ’’Padahal daerah ini jaraknya hanya beberapa jam naik mobil dari Jakarta,’’ ujar Alimin sewot.

Pulang dari DPR, dalam perjalanan ke kantor, saya langsung hubungi pimpinan PLN wilayah Lampung. Angka elektrifikasi lima persen itu ternyata benar. Nama kabupatennya adalah Mesuji, dengan ibu kota di (berani bertaruh semua anggota DPR pun tidak tahu namanya): Brabasan. Sebuah kota yang baru kali ini saya dengar namanya.

Ternyata, pimpinan PLN Lampung sudah tahu semua persoalan di Mesuji. Juga sudah membuat langkah-langkah yang konkret. ’’Akhir tahun ini, rasio elektrifikasi Kabupaten Mesuji sudah mencapai 50%,’’ ujar I Gusti Agung Suteja, general manager PLN Lampung.
Tentu saya ragukan lonjakan yang begitu drastis. Karena itu, saya minta dikirimkan secara rinci programnya, langkahnya, dan roadmap-nya menuju akhir tahun ini.

Setelah mempelajari laporan itu, saya pun percaya. Saya uji dengan beberapa pertanyaan dan kesulitan, ternyata terjawab semua dengan tangkas. Maka selamat pada Kabupaten Mesuji. Anda akan bergabung dengan kabupaten-kabupaten lain yang nasibnya juga diperbaiki tahun ini. Anda tidak sendirian. Di Papua ada 11 kabupaten yang rasio elektrifikasinya juga mirip-mirip Mesuji. Semuanya akan teratasi tahun ini.

Mesuji ternyata memang kabupaten baru. Bupati yang sekarang adalah pegawai negeri yang ditunjuk untuk menjabat sementara waktu. Sampai bupati baru, bupati pertama yang dihasilkan pilkada, terpilih bulan September mendatang.

Provinsi Lampung memang termasuk yang paling rajin membelah diri. Di Lampung dulu ada satu kabupaten bernama Lampung Utara. Kabupaten ini membelah diri menjadi tiga kabupaten: Waykanan, Lampung Barat, dan Tulangbawang. Beberapa tahun kemudian, Kabupaten Tulangbawang membelah diri lagi menjadi tiga kabupaten kecil-kecil: Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Mesuji. Jarak antar ibukota kabupaten itu begitu dekatnya sehingga ada yang bisa ditempuh dengan mobil hanya dalam 10 menit.

Dulu, kabupaten ini rupanya memang hanya satu kecamatan. Kini karena statusnya kabupaten, tiba-tiba saja satu kecamatan itu membelah-belah diri menjadi tujuh kecamatan. Kalau di ibu kota kabupaten Mesuji saja hanya ada satu jalur jalan raya, (diberi nama Jalan Z.A. Pagar Alam, nama ayah gubernur Lampung yang sekarang Sjachroedin Z.P.) bisa dibayangkan seperti apa kecamatan-kecamatan itu.

Siapa tahu dengan dinaikkannya secara drastis rasio elektrifikasi di Mesuji, kabupaten yang isinya hanya 180.000 jiwa yang umumnya orang Jawa ini bisa mempercepat pembenahan dirinya. (*)

No comments:

Post a Comment