Wednesday, December 31, 2008

Pribadi Lengkap ala Hoping Ciak Kuping

Rabu, 31 Desember 2008
Pribadi Lengkap ala Hoping Ciak Kuping
Dahlan Iskan : Kisah Man of The Year yang Sebenarnya (1)

Siapa “Man of The Year” pilihan saya?
Pasti ini: Bernard Lawrence Madoff. Panggilan akrabnya Bernie. Pernah disindir dengan nama “Madman” (orang gila), gara-gara ada kata “mad” di nama belakangnya. Padahal, Madoff itu sebenarnya harus dibaca “Maydoff”.

Friday, December 26, 2008

Empat Contoh Pilihan setelah Krisis

Jum’at, 26 Desember 2008
Empat Contoh Pilihan setelah Krisis

Inilah empat contoh pertumbuhan ekonomi yang saya ambil dari orang-orang dekat saya:

Thursday, December 25, 2008

Membayangkan Hidup setelah Krisis Global

Kamis, 25 Desember 2008
Membayangkan Hidup setelah Krisis Global
Asia Menjadi Penyelamat Kapitalisme

Anggap saja krisis keuangan dunia ini akan selesai akhir tahun depan. Bagaimanakah gambaran hidup setelah itu?

Saturday, December 20, 2008

Sukses Bernie, Padukan Bunga dan Romantisme

Sabtu, 20 Desember 2008
Sukses Bernie, Padukan Bunga dan Romantisme

Selama menjalani tahanan luar, Bernard Lawrence Madoff (lebih akrab dipanggil Bernie) tinggal di rumah utamanya seharga USD 50 juta atau sekitar Rp 600 miliar di New York. Terdakwa dalam kasus penipuan terbesar dalam sejarah dunia yang dilakukan oleh hanya satu orang (senilai Rp 600 triliun) itu memang masih punya rumah lain seharga Rp 100 miliar di Paris, rumah besar di Florida, serta berbagai aset mahal lainnya. Namun, belum tentu harta-harta itu bisa disita untuk mengembalikan uang nasabah –biarpun hanya sebagian kecil. Secara hukum, Bernie kelihatannya bisa mempertanggungjawabkan praktik bisnisnya tersebut.

Friday, December 19, 2008

Rekor si Pendosa Beralih ke Bernie

Jum’at, 19 Desember 2008
Rekor si Pendosa Beralih ke Bernie
Terapkan Investasi Model Rampok-merampok

Siapa saja yang baru kehilangan uang miliaran rupiah di Lehman Brothers (via Citibank Jakarta dan kantor-kantor cabangnya) atau Bank Century (via direkturnya yang cantik itu), sebaiknya mulai tersenyum: banyak orang yang jauh lebih bodoh dari kita semua. Mereka adalah orang-orang Amerika dan Eropa. Mereka baru saja kehilangan triliunan rupiah.

Tuesday, December 16, 2008

Demi Mutu Saham, Korbankan Mutu Koran

Selasa, 16 Desember 2008
Demi Mutu Saham, Korbankan Mutu Koran

Koran memang diramalkan akan mati. Tidak lama lagi. Bangkrutnya perusahaan koran terkemuka Chicago Tribune pekan lalu seolah memperkuat ramalan itu. Apalagi, koran besar lainnya seperti Washington Post dan New York Times juga disebut-sebut punya persoalan yang mirip.

Monday, December 15, 2008

Sebuah Jalan Enak Menuju Bangkrut

Senin, 15 Desember 2008
Sebuah Jalan Enak Menuju Bangkrut
Tidak Hanya Beban Utang, tapi Juga Serikat Buruh

Kalau sudah merasa sumpek yang sampai tidak tertahankan, perusahaan di Amerika Serikat biasanya langsung saja datang ke pengadilan setempat untuk mengajukan permintaan ini: minta dibangkrutkan.

Tuesday, December 9, 2008

Kakbah Berpayung, Telanjang Kaki Tidak Panas Lagi

Selasa, 09 Desember 2008
Kakbah Berpayung, Telanjang Kaki Tidak Panas Lagi
Makkah dan Masjid Al Haram yang Sedang Ganti Total Wajah (3-Habis)

Pembenahan Kota Makkah, terutama kawasan di sekitar Masjid Al Haram, tetap menjadikan Kakbah sebagai sentrum. Bahkan, kali ini ada pembenahan yang cukup revolusioner di sekitar bangunan kubus itu, sehingga jamaah lebih nyaman beribadah.

Monday, December 8, 2008

Monorel Rp 60 Triliun Hanya Operasi Dua Hari Setahun

Senin, 08 Desember 2008
Monorel Rp 60 Triliun Hanya Operasi Dua Hari Setahun
Makkah dan Masjid Al Haram yang Sedang Ganti Total Wajah (2)

Transportasi haji di Makkah mulai musim haji tahun depan akan berubah total. Kerajaan Arab Saudi sedang menyiapkan moda transportasi massal yang sangat efisien dan ramah lingkungan, sehingga perjalanan ke Arafah saat puncak haji lebih nyaman.

Sunday, December 7, 2008

Tak Ada Lagi Tempat bagi Penjual Teh Susu di 3M

Minggu, 07 Desember 2008
Tak Ada Lagi Tempat bagi Penjual Teh Susu di 3M
Makkah dan Masjid Al Haram yang Sedang Ganti Total Wajah (1)

Megaproyek perluasan Masjid Al Haram yang menghabiskan dana ratusan triliun rupiah akan membuat wajah Kota Makkah berubah total. Meski harus kehilangan banyak warisan sejarah, kota suci itu akan menjadi superblok modern yang memberi kenyamanan ekstra kepada para tamu Allah. Terutama saat musim haji.

Saturday, November 29, 2008

Standar Pengamanan Hotel Bintang Lima di India

Sabtu, 29 November 2008
Standar Pengamanan Hotel Bintang Lima di India
Rusuh, Tetap Bebas Keluar Masuk Lobi Sheraton


Lolosnya lusinan teroris masuk dua hotel bintang lima Taj Mahal dan Trident (Oberoi) di Mumbai, dengan senjata dan amunisi penuh yang disimpan di tas jinjing dan tas punggung, mencengangkan publik internasional. Berikut catatan Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan tentang standar pengamanan hotel di India.

Friday, November 28, 2008

Wawancara dengan First Lady Ibu Ani Yudhoyono (2)

Jum’at, 28 November 2008
Wawancara dengan First Lady Ibu Ani Yudhoyono (2)
Bangga, Mobil Pintar sampai ke Lebanon


Ditemani Ibu (Menlu) Hassan Wirajuda, Ibu Ani Yudhoyono juga bercerita tentang kegiatannya menjelang tahun politik 2009. Termasuk tentang dua anaknya yang berbeda jalan dalam meretas pendidikan dan karir. Si sulung ke militer, sedangkan bungsunya terjun ke dunia politik. Berikut lanjutan petikan wawancara Dahlan Iskan dan Budi Rahman Hakim dari Jawa Pos dengan first lady Indonesia itu.

Hotel Taj Mahal Belakangi Laut karena sang Pendiri Anti Penjajah

Jum’at, 28 November 2008
Hotel Taj Mahal Belakangi Laut karena sang Pendiri Anti Penjajah

Hotel Taj Mahal menjadi hotel jujukan para selebriti dan tokoh dunia jika berkunjung ke Mumbai, India. Inilah catatan Chairman Jawa Pos Group Dahlan Iskan tentang hotel yang kemarin menjadi salah satu korban serangan teroris itu.

Thursday, November 27, 2008

Wawancara dengan First Lady Ibu Ani Yudhoyono (1)

Kamis, 27 November 2008
Wawancara dengan First Lady Ibu Ani Yudhoyono (1)
Susah Tidur Jelang Naikkan Harga BBM

Di sela-sela waktunya yang sempit saat mendampingi sang suami (Presiden SBY) melakukan lawatan ke empat negara -Amerika Serikat, Meksiko, Brazil, dan terakhir Peru- Ny Ani Yudhoyono, first lady Indonesia itu, meluangkan waktu untuk ngobrol secara khusus dengan media ini. Berbagai pengalaman pahit dan manis sebagai first lady, sebagai ibu bagi anak-anaknya, sebagai nenek bagi cucu pertamanya, dan sebagai pendamping setia presiden dikemukakan kepada Dahlan Iskan dan Budi Rahman Hakim dari Jawa Pos di Presidential Suites Room, Hotel Melia, Lima, ibu kota Peru.

Monday, November 24, 2008

Tunggu Kepemimpinan Kungfu Panda

Senin, 24 November 2008
Tunggu Kepemimpinan Kungfu Panda
Catatan: Dahlan Iskan


Peru (artinya “akbar”) adalah negeri asal usul kentang. Juga negara penghasil ikan terbesar dunia karena lautnya jadi pertemuan arus panas dan dingin yang menyuburkan plankton, makanan utama ikan. Pertemuan puncak APEC di Peru menjadi akbar bukan hanya karena harga kentang merosot, tapi juga 21 kepala negara itu membahas krisis global. Dahlan Iskan yang sedang di Peru ikut panas dingin, seperti di pertemuan arus, oleh nilai tukar rupiah yang mengkhawatirkan. Berikut catatannya:

Saturday, November 22, 2008

Dari Kunjungan Presiden SBY ke Brazil

Sabtu, 22 November 2008 , 01:02:00
Dari Kunjungan Presiden SBY ke Brazil
Mencari Keringat di Pantai Copacabana


SEJAK berangkat dari Jakarta 13 November lalu, baru Kamis pagi  kemarin (Jumat 21/11, kemarin WIB) ada waktu longgar sedikit. Yakni ketika berada di Kota Rio de Janeiro, Brazil. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istri yang disertai Mensesneg Hatta Radjasa, Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita melakukan joging di pinggir Pantai Copacabana. Presiden dan rombongan memang menginap di hotel yang menghadap ke pantai paling indah di dunia itu.

Thursday, November 20, 2008

Revolusi Dunia Transplantasi

Kamis, 20 November 2008
Revolusi Dunia Transplantasi

Saya masih di ibu kota Brazil, Brasilia, saat membaca perkembangan hebat di bidang transplantasi ini. Kami, rombongan presiden, sedang bersiap-siap ke Rio de Janeiro, kota terbesar di Brazil, sebelum besok ke Peru untuk APEC Summit.

Wednesday, November 19, 2008

Obama Siap Gelontor Dana Krisis ala RRT

Rabu, 19 November 2008
Obama Siap Gelontor Dana Krisis ala RRT
Dari Pertemuan Puncak Washington DC (4-habis)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan tiba di Brasilia, ibu kota Brazil, pada pukul 03.00 kemarin. Menjelang subuh itu, Dahlan Iskan yang terus menyertai rombongan presiden, menulis bagian akhir dari masalah krisis ekonomi global yang dilihatnya setelah pertemuan puncak 20 kepala negara di Washington DC.

Tuesday, November 18, 2008

Rakyat AS Geram dengan Gaji Eksekutif

Selasa, 18 November 2008
Rakyat AS Geram dengan Gaji Eksekutif
Dari Pertemuan Puncak Washington DC (3)

Sampai berlangsungnya pertemuan puncak 20 kepala negara yang menguasai 90 persen ekonomi dunia di Washington ini, Kongres Amerika Serikat masih belum berhasil mendatangkan Joseph Cassano, pimpinan unit usaha AIG di London, yang dianggap sebagai orang yang paling bersalah dalam krisis global ini. Tapi, pekan lalu Kongres sudah memanggil atasan Cassano, yakni mantan CEO perusahaan asuransi terbesar di dunia itu, Michael Sullivan.

Monday, November 17, 2008

SBY Berkelahi dengan Jurus Sendiri

Senin, 17 November 2008 , 09:20:00
SBY "Berkelahi" dengan Jurus Sendiri
Dari Pertemuan Puncak Washington DC (2)

Kalau harus dibuat daftar orang yang paling disalahkan sebagai penyebab krisis global sekarang ini, semua akan sepakat memasukkan nama ini: Joseph J. Cassano. Dialah yang harus berada di urutan pertama daftar itu. Cassano-lah pencipta apa yang disebut credit default swaps (CDS) –izinkan saya menerjemahkannya dengan “perlindungan terhadap kredit gagal bayar”, satu istilah yang sebelum terjadi krisis ini masih sangat langka di Indonesia.

Sunday, November 16, 2008

Negara Berkembang yang Tak Boleh Cengeng

Minggu, 16 November 2008
Negara Berkembang yang Tak Boleh Cengeng
Dari Pertemuan Puncak Washington DC (1)

Peta utama dari 20 negara yang diikutkan dalam pertemuan puncak di Washington tadi malam terbagi dalam tiga kategori: Amerika Serikat sebagai penyebab, Eropa sebagai korban, dan negara-negara berkembang yang ikut terseret. Maka ketika Amerika Serikat mengajak 20 negara (mewakili 90 persen kekuatan ekonomi dunia) untuk bersama-sama mengatasi krisis ini, bisakah mereka kompak? Inilah yang ditunggu masyarakat dunia dari apa yang akan mereka rumuskan yang pagi ini (WIB) diumumkan.

Saturday, November 15, 2008

Syukur, Rumor Buruk Itu Teratasi

Sabtu, 15 November 2008
Dahlan Iskan : Mau Jatuh Cepat-Cepat atau Pelan-Pelan? (2)
Syukur, Rumor Buruk Itu Teratasi


Ketika pesawat kepresidenan Indonesia mendarat di bandara khusus Air Force Base, Washington DC, kabut tipis menyelimuti udara tengah malam waktu setempat. Suhu udara memang hanya 11 derajat Celsius, tapi tidak terasa terlalu dingin karena tidak ada angin.

Friday, November 14, 2008

Fondasi Memang Rapuh, Bukan Konfiden yang Jatuh

Jum’at, 14 November 2008
Dahlan Iskan : Mau Jatuh Cepat-Cepat atau Pelan-Pelan? (1)
Fondasi Memang Rapuh, Bukan Konfiden yang Jatuh

Baru satu hari pulang dari Tiongkok, Dahlan Iskan kemarin sudah berangkat ke Amerika untuk ikut rombongan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono menghadiri pertemuan puncak 20 kepala negara di Washington DC. Pertemuan ini untuk mencari solusi mengatasi krisis keuangan global saat ini. Berikut catatannya sebelum berangkat:

Monday, November 10, 2008

Pasar Induk Pemkot Lebih Realistis

Senin, 10 November 2008
Pasar Induk Pemkot Lebih Realistis

Pilih pasar induk yang mana? Yang akan dibangun provinsi atau yang akan dibangun Kota Surabaya?
Bagi saya, yang mana pun, yang penting cepat selesai.

Tuesday, October 28, 2008

Semua dalam Posisi Memegang Benang

Selasa, 28 Oktober 2008 
Semua dalam Posisi Memegang Benang

Terlalu banyak pertanyaan seperti ini: Di saat Amerika Serikat dilanda krisis yang hebat seperti ini, mengapa dolarnya justru menguat? Mengapa harga emas justru merosot? Bukankah dalam suasana krisis mestinya harga emas naik?

Monday, October 27, 2008

Kapan Harga BBM Harus Turun

Senin, 27 Oktober 2008 
Kapan Harga BBM Harus Turun

Sudah pasti harga bahan bakar minyak (BBM) harus turun. Persoalannya tinggal kapan waktu yang terbaik.

Saturday, October 18, 2008

Definisi Uang yang Kian Panjang

Sabtu, 18 Oktober 2008 
Definisi Uang yang Kian Panjang

Apakah uang?
Menurut orang biasa seperti saya, definisi itu sederhana sekali: uang adalah alat pembayaran untuk membeli barang atau mendapatkan jasa. Titik.

Thursday, October 16, 2008

Mengapa Tidak Langsung Bangkit

Kamis, 16 Oktober 2008 
Mengapa Tidak Langsung Bangkit

Ketika sepak bola Inggris kalah di Piala Dunia tahun lalu, siapa yang harus disalahkan?
”Margaret Thatcher!” teriak seorang politikus di sana.

Tuesday, October 14, 2008

Benar - Benar Senin yang Melegakan

Selasa, 14 Oktober 2008 
Benar - Benar Senin yang Melegakan

Dua jam kemarin pagi adalah dua jam yang paling menegangkan bagi siapa pun yang tidak menginginkan Indonesia terseret dalam krisis keuangan dunia. Senin kemarin menjadi hari yang penuh harap-harap cemas, karena merupakan hari kerja pertama setelah libur lima hari (bagi bursa saham) dan libur dua hari bagi bank nasional.Sejak malam sebelumnya, dua pertanyaan besar terus mencemaskan:
  1. Apakah ketika bank mulai buka pada pukul 08.00 terjadi rush atau tidak?
  2. Ketika bursa saham mulai buka, terjadi kemerosotan indeks secara drastis atau tidak?

Saturday, October 11, 2008

Cito! Cepat Selamatkan Dulu Bank!

Sabtu, 11 Oktober 2008 
Cito! Cepat Selamatkan Dulu Bank!
Oleh Dahlan Iskan

Tujuh negara industri terbesar dunia berkumpul hari ini untuk mencari jalan keluar dari krisis moneter yang gawat ini. Tapi, para ahli sangat pesimistis mereka bisa menemukan jalan itu. Sudah begitu banyak masing-masing pemerintah menciptakan paket penyelamatan. Semuanya tidak bisa meredam kemerosotan pasar modal.

Friday, October 10, 2008

Saatnya Indonesia Nyalip di Tikungan

Jumat, 10 Oktober 2008 
Saatnya Indonesia Nyalip di Tikungan
Catatan Dahlan Iskan

Tepat sekali langkah pemerintah Indonesia menghentikan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia kemarin. Terlambat sedikit kita bisa lebih kacau. Inilah saatnya kita mendahulukan nasib bangsa sendiri. Kita tahu, perusahaan asing lagi perlu uang untuk menutup lubang mereka yang dalam di negeri masing-masing. Karena itu mereka perlu uang cepat. Salah satu caranya adalah menjual apa saja yang dimilikinya, termasuk yang di Indonesia. Dan yang paling cepat bisa dijual adalah saham di bursa.

Sebuah Kuburan Keruwetan

Jumat, 10 Oktober 2008 

Sebuah Kuburan Keruwetan
Catatan Dahlan Iskan

Di kuburan besar itu tidak ada penjelasan siapa yang dimakamkan rame-rame di situ. Di tiap batu nisannya hanya tertulis kata-kata begini: penyebab kematiannya adalah keruwetan.
Oh…, tidak sulit menebak kuburan siapa gerangan itu: Lehman Brothers dan kawan-kawan!
Dan keruwetan yang menyebabkan tewasnya berbagai perusahaan terbesar di dunia itu adalah sebuah urusan yang, menurut Warren Buffett, bernama “racun derivatif.”

Monday, October 6, 2008

Lantaran Reruntuhan Wall Street Menimpa Main Street

Senin, 06 Oktober 2008 
Lantaran Reruntuhan Wall Street Menimpa Main Street
Catatan Dahlan Iskan

Seberapa besarkah krisis keuangan di Amerika itu sehingga negara tersebut sampai harus ”musyrik” dari agama kapitalisme dengan cara menyuntikkan dana negara USD 700 miliar? Bahkan sampai mau menelan ludah sendiri dengan cara melakukan ”nasionalisasi”?

Monday, September 29, 2008

Saya Harus Mudik Ke Mana Ya?

Senin, 29 September 2008
Saya Harus Mudik Ke Mana Ya?
Catatan: Dahlan Iskan

Dulu Tapi karena semua orang harus mudik, saya merasa jadi aneh kalau tidak pergi dari Surabaya. Maka kami memutuskan setiap Lebaran berada di Makkah. Begitulah sampai beberapa tahun. Kebiasaan itu berhenti karena saya sakit dulu itu. Tinggal isteri saya yang masih meneruskan kebiasaan tersebut tiga tahun terakhir ini. Dua tahun berturut-turut saya lantas berlebaran di Tiongkok. Tahun pertama di Kota Harbin, nun di pojok utara Tiongkok, dekat Rusia.

Sunday, September 28, 2008

Kalau Langit Masih Kurang Tinggi

Minggu, 28 September 2008
Jluntrungan Krisis Subprime di Amerika Serikat
Kalau Langit Masih Kurang Tinggi

Oleh: Dahlan Iskan

Meski saya bukan ekonom, banyak pembaca tetap minta saya ”menceritakan” secara awam mengenai hebatnya krisis keuangan di AS saat ini. Seperti juga, banyak pembaca tetap bertanya tentang sakit liver, meski mereka tahu saya bukan dokter. Saya coba.

Tuesday, September 23, 2008

Jangan Kaget karena Toilet

Selasa, 23 September 2008
Jangan Kaget karena Toilet
Catatan Ringan: Dahlan Iskan

Sudah lama, lebih tiga bulan, saya tidak tinggal di Hotel Mulia Jakarta. Begitu ke situ lagi, pekan lalu, eh, sudah ada lagi yang berubah: kamar mandinya menjadi yang paling modern di Jakarta –dan tentu di Indonesia. Di luar negeri pun saya belum merasakan toilet seperti yang di Mulia sekarang ini.Saya lama tidak ke Mulia bukan karena kecewa, tapi karena tarifnya yang kian mahal. Saya merasa kurang sopan untuk tinggal di hotel yang kini bertarif sekitar Rp 2 juta/malam itu. Apalagi, saya lebih sering masuk hotel menjelang tengah malam dan sudah harus ke bandara pukul empat pagi.

Tuesday, August 26, 2008

Bangalore Jadi Model Kota Baru Gandhiabad

Selasa, 26 Agustus 2008
Kemajuan Negara Seribu Tuhan (5-Habis)
Bangalore Jadi Model Kota Baru Gandhiabad
Oleh: Dahlan Iskan

KOTA terakhir yang saya kunjungi adalah Bangalore. Inilah kota yang tiba-tiba sangat terkenal di peta dunia mutakhir. Tak lain karena di kota bagian selatan India itu menjadi pusat outsourcing dunia. Banyak perusahaan Amerika atau Eropa yang punya kantor di situ tanpa mereka sendiri tahu seperti apa bentuk kantornya, kecuali lewat internet.

Monday, August 25, 2008

Momentum Mengikis Kasta dengan Ekonomi

Senin, 25 Agustus 2008
Kemajuan Negara Seribu Tuhan (4)
Momentum Mengikis Kasta dengan Ekonomi
Oleh: Dahlan Iskan

KAPANKAH sistem sosial yang masih berkasta-kasta akan berakhir di India? Sehingga, kemajuan ekonominya yang pesat beberapa tahun terakhir ini bisa lebih cepat lagi?

Sunday, August 24, 2008

Rapuh di Modal Sosial, Kuat Tanaman Keras

Minggu, 24 Agustus 2008
Kemajuan Negara Seribu Tuhan (3)
Rapuh di Modal Sosial, Kuat "Tanaman Keras"
Oleh: Dahlan Iskan

Akankah India menjadi bukti dari tesis ”demokrasi dulu baru kemudian makmur?” Artinya, apakah tanda-tanda akan terjadinya kemajuan pesat sekarang ini buah dari demokrasinya yang sudah dia jalani selama 60 tahun? Akankah India jadi bukti bahwa untuk berdemokrasi tidak perlu nunggu makmur dulu seperti yang terjadi di Taiwan, Korea, dan kemungkinan Tiongkok nantinya?

Saturday, August 23, 2008

Diserang 320 Gugatan, Proyek Tol Berlanjut

Sabtu, 23 Agustus 2008
Kemajuan Negara Seribu Tuhan (2)
Diserang 320 Gugatan, Proyek Tol Berlanjut
Oleh : Dahlan Iskan

Bagaimana negara berkembang dengan demokrasi yang sangat ruwet seperti India bisa membangun jalan tol? Bukankah mestinya amat sulit? Rupanya, India sudah biasa dengan keruwetan, sehingga lama-lama menemukan juga solusinya. Buktinya, dalam delapan tahun terakhir ini saja India sudah berhasil membangun jalan tol sepanjang 5.700 km.

Friday, August 22, 2008

Kota Terbesar Keempat Masih Sekelas Makassar

Jumat, 22 Agustus 2008,
Kemajuan Negara Seribu Tuhan (1)
Kota Terbesar Keempat Masih Sekelas Makassar
Oleh : Dahlan Iskan

Benarkah India (negara yang dikenal memiliki lebih dari 1.000 Tuhan itu) mengalami kemajuan luar biasa sebagaimana Tiongkok (negara yang dikenal tidak memiliki Tuhan sama sekali itu)?

Wednesday, August 6, 2008

Hari Ini Tepat Satu Tahun Ganti Hati

Rabu, 06 Agustus 2008
Hari Ini Tepat Satu Tahun Ganti Hati
Sering Berdebar, Jauhi Pedas Bhut Jokolia India

Hari ini, tepat setahun yang lalu, saya menjalani operasi ganti hati. Hari ini, pukul 10.00, tepat setahun yang lalu, saya diberi pakaian warna biru pertanda saya sudah harus disiapkan untuk memasuki ruang operasi yang sangat menentukan apakah saya akan hidup atau mati.

Thursday, July 24, 2008

Biaya Harimau Naik Jadi Puluhan Miliar

Kamis, 24 Juli 2008
Biaya Harimau Naik Jadi Puluhan Miliar
Oleh: Dahlan Iskan

Di antara dua harimau Sumatera yang dilepaskan ke hutan Tambling, Lampung Selatan, Senin pagi lalu (21/7), yang satu kelihatannya masih belum menetapkan wilayah kekuasaan. Yakni, harimau yang muda, yang dilepaskan belakangan. Setelah hari pertama berlari sejauh 2,5 km menjauhi tempatnya dilepaskan, hari kedua kemarin (23/7) berlari jauh lagi, tapi justru mendekat ke titik pelepasan.

Wednesday, July 23, 2008

Sukses, Pelepasan Dua Harimau

Rabu, 23 Juli 2008
Sukses, Pelepasan Dua Harimau
Catatan Dahlan Iskan

Setelah dilepas dari kerangkeng di tengah hutan lindung Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung Selatan, ke manakah dua harimau Sumatera itu pergi?

Sunday, June 29, 2008

Pelajaran dari Tiongkok : Bukan Dongeng dari Tiongkok

Minggu, 29 Juni 2008
Pelajaran dari Tiongkok: Bukan Dongeng dari Tiongkok

Berbicara Tiongkok, bagi kita yang awam, mungkin akan teringat pada film. Lumrah saja karena salah satu ”suguhan asing” di kancah perfilman negeri ini adalah film Tiongkok. Atau bisa jadi, pikiran kita akan melayang pada Tragedi 1965 yang terjadi di Indonesia. Nama Republik Rakyat China (RRC) sering dikaitkan dengan peristiwa itu. Namun, siapkanlah diri dengan pikiran terbuka saat membaca 76 catatan Dahlan Iskan mengenai Tiongkok dalam buku ini.

Cara Irit Calon Bupati

Minggu, 29 Juni 2008
Belajar Jadi Kepala Daerah (2)
Cara Irit Calon Bupati
Oleh: Dahlan Iskan

Wakil Gubernur Riau Drs Wan Abubakar MS MSi mengakui tugasnya sebagai orang kedua hanyalah membantu gubernur sesuai UU 32/2004, khususnya pasal 26. “Namun, dalam kenyataan yang saya hadapi, ada ketidakjelasan dan ketidaktegasan dalam mekanisme kerja dan pembagian wewenang. Termasuk dalam tugas-tugas khusus,” tulisnya.

Saturday, June 28, 2008

Pengusaha Ikut Tentukan Calon Sekdaprov

Sabtu, 28 Juni 2008
Belajar Jadi Kepala Daerah (1) 
Pengusaha Ikut Tentukan Calon Sekdaprov
Oleh: Dahlan Iskan

Hubungan macam apakah yang terjadi selama ini antara gubernur dan wakil gubernur atau bupati/wali kota dengan wakil bupati/wakil wali kota? Meski di mana-mana terdengar terjadinya “permusuhan dalam selimut” di antara keduanya, baru di Riau permusuhan itu terlihat terbuka di atas ranjang, bahkan sampai di lapangan terbuka.

Wednesday, June 18, 2008

Dorong Dewasakan Parpol dan Birokasi

Rabu, 18 Juni 2008 , 09:21:00
Dorong Dewasakan Parpol dan Birokasi

Setelah sembilan tahun reformasi, adakah pers kita sudah lebih dewasa? Sebagai ketua umum Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) yang baru (menggantikan bapak Jakob Oetama) saya harus banyak bertemu tokoh pers dan keliling daerah se-Indonesia. Antara lain ingin melakukan pengukuran “tingkat kedewasaan pers” sekarang ini. Saya kepingin tahu, setelah sembilan tahun menikmati kebebasan pers apakah pers kita telah lebih dewasa. Jangan-jangan pers kita ternyata masih berjalan di tempat bahkan terus dinilai kebablasan dan mengalami kemunduran.

Wednesday, May 14, 2008

Naikkan BBM, Pemerintah Perlu Koreksi Diri Lebih Keras

Rabu, 14 Mei 2008,
Naikkan BBM, Pemerintah Perlu Koreksi Diri Lebih Keras
Oleh: Dahlan Iskan

TIAP kelompok punya logika berpikir sendiri dalam menghadapi lonjakan harga minyak dunia. Rakyat kecil (dan yang mengatasnamakan rakyat kecil) sangat khawatir, kenaikan harga BBM akan lebih menyengsarakan mereka. Kelompok ini menggunakan logika bahwa kenaikan harga BBM ujung-ujungnya menaikkan harga bahan kebutuhan lain yang kian tidak terjangkau oleh mereka.

Saturday, May 3, 2008

Berebut Kursi Emas dari Kalimantan

Sabtu, 03 Mei 2008,
Berebut Kursi Emas dari Kalimantan
Oleh Dahlan Iskan

Inilah perkembangan terbaru politik Malaysia yang akan ikut menentukan nasib Pulau Kalimantan. Posisi politik bagian utara Pulau Kalimantan itu kini lagi berubah. Ya, kita lagi bicara Sabah dan Sarawak dalam kaitannya dengan hasil Pemilu Malaysia. Tetangga Kaltim dan Kalbar itu kini lagi jadi gadis cantik di mata politisi Malaysia. Nasib bagian utara Kalimantan itu di mata pemerintah pusat Malaysia, kelihatannya, akan lebih baik daripada posisi Kaltim di mata pemerintah pusat Indonesia.

Wednesday, April 23, 2008

Haru di Shanghai, Biasa di Jakarta

23 April 2008,
Haru di Shanghai, Biasa di Jakarta
Catatan Dahlan Iskan

Adegan ini mestinya mengharukan. Ketua Senat Prancis Christian Poncelet sampai terbang jauh-jauh ke Shanghai untuk meredakan kemarahan rakyat Tiongkok seminggu terakhir ini. Cara yang dilakukan Prancis juga sangat elegan: menemui Jin Jing, gadis cacat berumur 26 tahun yang kini menjadi pahlawan Olimpiade Beijing. Waktu itu Jin Jing mengemban tugas membawa obor Olimpiade yang lagi diarak di Kota Paris. Saat itulah Jin Jing diserang pendemo yang minta kemerdekaan Tibet. Jin Jing, dari atas kursi rodanya, memberikan perlawanan untuk melindungi obor yang dibawanya.

Monday, April 21, 2008

Prancis dan Pahlawan Obor Olimpiade

21 April 2008,
Prancis dan Pahlawan Obor Olimpiade
Oleh Dahlan Iskan

Gangguan terhadap obor olimpiade oleh aktivis kemerdekaan Tibet telah membuat rasa nasionalisme rakyat Tiongkok terbakar. Terutama sejak “peristiwa Paris” pekan lalu. Di ibu kota Prancis itu, api yang lagi dikelilingkan dunia tersebut diserang untuk direbut dari tangan gadis cacat yang membawanya di atas kursi rodanya. Ditambah munculnya pernyataan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy yang berencana memboikot pembukaan olimpiade.

Tuesday, April 15, 2008

Ketika Api Olimpiade Mampir ke Indonesia

15 April 2008
Ketika Api Olimpiade Mampir ke Indonesia
Catatan Dahlan Iskan

Apa yang sebaiknya dilakukan di Indonesia saat api Olimpiade Beijing mampir di Jakarta pada 22 April nanti? Tiba-tiba saya memikirkan ini ketika di Beijing setiap hari mengikuti siaran televisi.

Monday, March 10, 2008

Menghitung Masa Depan Persebaya (2-Habis)

10 Maret 2008
Menghitung Masa Depan Persebaya (2-Habis)
Catatan Dahlan Iskan

Mengapa di Persebaya ini “yang memiliki tidak mampu dan yang mampu tidak memiliki”?
Penyebabnya sangat mendasar. Dan, celakanya, hal itu hanya akan bisa dipahami oleh orang yang selalu peka terhadap adanya perubahan zaman.

Sunday, March 9, 2008

Menghitung Masa Depan Persebaya (1)

09 Mar 2008
Menghitung Masa Depan Persebaya (1)
Catatan Dahlan Iskan


Inti dari seluruh persoalan Persebaya adalah ini:
  • Yang memiliki tidak mampu
  • Yang mampu tidak memiliki
Siapakah yang memiliki Persebaya? Semua sudah tahu. Pemilik Persebaya adalah klub-klub anggota Persebaya (IM, Sakti, Gelora, Asyabaab, dan seterusnya itu).

Suporter, pemkot, pencinta, penggila, pencoleng, penggerogot, benalu, dan pengobyek hanyalah konsumen Persebaya. Memang, dalam dunia manajemen modern, ada istilah untuk mereka itu: stake holder. Tapi, tetap saja bukan pemilik.

Saturday, February 23, 2008

Mungkinkah Persebaya Jadi PT?

23 Februari 2008
Mungkinkah Persebaya Jadi PT?
Catatan Dahlan Iskan


Karena gonjang-ganjing di Persebaya sudah berakhir dengan baik, saatnya kini sama-sama berpikir jernih. Tapi, sebelum saya menguraikan topik mungkinkah Persebaya jadi perseroan terbatas (PT), akan saya klarifikasi dulu satu ini: bahwa saya dulu berhenti dari ketua umum Persebaya bukan karena diturunkan atau diminta turun oleh klub-klub anggota Persebaya.

Thursday, February 7, 2008

Shio Tikus, Saat Cerdas Mencari Uang

07 Februari 2008
Shio Tikus, Saat Cerdas Mencari Uang
Catatan Dahlan Iskan

Shio Tikus adalah shio yang terhebat di antara 12 shio yang ada. Tikus juga melambangkan binatang yang paling cerdas. Khususnya cerdas dalam mencari uang. Karena itu, belakangan ini banyak ibu yang lagi hamil tua pada bingung: mau cepat-cepat melahirkn agar anaknya bershio babi (sampai kemarin masih termasuk tahun babi), atau ditunda beberapa hari agar anaknya lahir di tahun tikus (mulai hari ini).

Friday, January 25, 2008

Saya Percaya, Padang Ekspres Sudah Dewasa

25 Januari 2008
Saya Percaya, Padang Ekspres "Sudah Dewasa"
Catatan Dahlan Iskan

SAYA tidak pernah mau menghadiri acara ulang tahun atau sebangsanya yang dilakukan anak-anak perusahaan grup Jawa Pos yang saya pimpin. Memang, ketika diadakan acara peletakan batu pertama pembangunan Graha Pena Padang (yang akan dipakai kantor Padang Ekspres) setahun yang lalu, saya berada di Padang. Namun saya tidak terlibat di acara itu.

Tuesday, January 22, 2008

Tunggu Tanda Tangan

22 Januari 2008
Tunggu Tanda Tangan
Catatan Dahlan Iskan

“KAPAN Pak Harto meninggal dunia?,” tanya teman saya yang sebenarnya amat dekat dengan keluarga mantan presiden Indonesia itu.
“Tunggu Pak SBY menandatangani surat pengampunan,” jawab saya sekenanya, karena memang tidak tahu sikap sebenarnya Presiden Indonesia yang sekarang, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).