Biografi Dahlan Iskan
Sosok Dahlan Iskan atau yang biasa di sapa Pak Dis (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951), memang sangat unik dan menarik. Ini dikarenakan sosoknya yang tegas, cerdas, apa adanya, mau turun kebawah serta humoris menjadikan beliau sosok pemimpin ideal di tengah keterpurukan bangsa ini.
Sosok Dahlan Iskan atau yang biasa di sapa Pak Dis (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951), memang sangat unik dan menarik. Ini dikarenakan sosoknya yang tegas, cerdas, apa adanya, mau turun kebawah serta humoris menjadikan beliau sosok pemimpin ideal di tengah keterpurukan bangsa ini.
Julukannya menteri tanpa dasi, gayanya nyleneh. Aksinya
kadang ‘ngawur’. Namun terbukti manjur. Pakaiannya simple dengan jeans dan
sepatu kets kesayangan, ini mengingatkan kita pada sosok revolusioner mendiang
Steve Jobs.
Biodata Dahlan Iskan
Nama: Dahlan Iskan
Lahir: Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951
Jabatan: Menteri BUMN, Chairman Jawa
Pos Grup
Istri: -
Anak: Azrul Ananda, Isna Fitriana
Agama: Islam
Pendidikan:
- Fakultas Hukum IAIN Sunan Ampel
- Minout Indonesia LPPM (1979)
- FINNON LPPM (1980).
Karier:
- Wartawan majalah Tempo (1976)
- Pemimpin surat kabar Jawa Pos sejak 1982
- Komisaris PT.Fangbian Iskan Corporindo (FIC) 2009
- Direktur Utama Perusda PT. PWU Jatim Group (2000)
- Komisaris pabrik kertas Adiprima Suraprinta
- Komisaris Power Plant PT. Prima Elektrik Power di Surabaya
- Direktur Utama Power Plant PT.Cahaya Fajar Kaltim
- Komisaris Kaltim Elektrik Power
- Ketua Umum Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) se-Indonesia
- CEO Jawa Pos Group, 2000
- Direktur Utama PLN 2009 - 2011
- Menteri BUMN, 2011 – sekarang
Lelaki asal Magetan Jawa Timur ini, dibesarkan di pedesaan dan cukup dibilang merupakan orang yang diliputi serba kekurangan, tetapi kekurangan itu menjadikan kekuatan Pak Dis untuk terus maju dan berkembang hingga saat ini
Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah
surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975, kemudian
pada tahun 1976 beliau pindah menjadi wartawan Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat
kabar Jawa Pos hingga sekarang, Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa
Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5
tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.
Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN),
salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih
dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di
Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung
pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun
2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian
diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Pada akhir tahun 2009 beliau diangkat menjadi Direktur
Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Kiprahnya menangani PLN kurang lebih selama 2 tahun bisa dibilang cukup
luar biasa, banyak program-program inovatif yang digagasnya seperti Program
1juta sambungan listrik, dan program 1 hari listrik terpasang. Kemudian ada program-program luar biasa
lainnya.
Pada tanggal 18 Oktober 2011, beliau diangkat menjadi
Menteri BUMN, menggantikan Mustafa Abu Bakar pada reshuffle Kabinet Indonesia
Bersatu II. Yang menarik dari Sosok
Profil dan Biodata Dahlan Iskan yang sederhana ini adalah kemana-mana beliau
selalu menggunakan sepatu kets bahkan saat pelantikan menjadi Menteri BUMN.
Tentang Tanggal Lahir Dahlan Iskan
Dalam bukunya yang berjudul Ganti Hati, Dahlan Iskan menuturkan
bahwa tanggal tersebut dikarang sendiri oleh pak Dahlan karena pada waktu itu
tidak ada catatan kapan dilahirkan dan orang tuanya juga tidak ingat tanggal
kelahirannya. Tanggal 17 Agustus, karena
bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia dan supaya mudah diingat.
Dahlan kecil dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan serba
kekurangan, akan tetapi sangat kental akan suasana religiusnya. Ada cerita
menarik yang saya baca pada buku beliau Ganti Hati yang menggambarkan betapa
serba kekurangannya beliau ketika waktu kecil. Disitu diceritakan Dahlan kecil
hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju, tapi masih memiliki satu
sarung!. Dan dengan joke-joke pak Dahlan yang segar beliau menceritakan
kehebatan dari sarung yang dimiliki. Disini beliau menceritakan bahwa sarung
bisa jadi apa saja. Mulai jadi alat ibadah, mencari rezeki, alat hiburan,
fashion, kesehatan sampai menjadi alat untuk menakut-nakuti.
Kalau Dahlan kecil lagi mencuci baju, sarung bisa dikemulkan
pada badan atasnya. Kalau lagi mencuci celana, sarung bisa dijadikan bawahan.
Kalau lagi cari sisa-sisa panen kedelai sawah orang kaya, sarung itu bisa
dijadikan karung. Kalau perut lagi lapar dan dirumah tidak ada makanan, sarung
bisa diikatkan erat-erat dipinggang jadilah dia pengganjal perut yang andal.
Kalau mau sholat jadilah dia benda yang penting unutk menghadap Tuhan. Kalau
lagi kedinginan, jadilah dia selimut. Kalau sarung itu sobek masih bisa
dijahit.
Kalau ditempat jahitan itu robek lagi, masih bisa ditambal.
Kalau tambalanya pun robek, sarung itu belum tentu akan pensiun. Masih bisa
dirobek-robek lagi, bagian yang besar bisa digunakan sebagai sarung bantal dan
bagian yang kecil bisa dijadikan popok bayi. Ada pelajaran yang bisa kita petik
dari cerita beliau, bahwa apapun kondisi kita, baik kurang, cukup atau lebih
kita harus tetap bersyukur, sabar dan harus menikmati semuanya dengan apa
adanya.
Dahlan Iskan Bersama Jawa POS
Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949
dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian
iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan
bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar
sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran
berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar
tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami
kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar
saja.
Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika
usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya memutuskan untuk menjual
Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga
orang anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris.
Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur
Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan
manajemen baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya adalah Kepala
Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian meninggal
dunia pada tahun 2000.
PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)
Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT.
Fangbian Iskan Corporindo (FIC)yang akan memulai pembangunan Sambungan
Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan
Surabaya di Indonesia dan Hong Kong. Dengan panjang serat optik 4.300 kilometer
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN
menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak
terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Semenjak
memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se
Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga
berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010
PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu
Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi
Tenggara, dan Citrawangan.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai
pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu
dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang
menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN. Dahlan
Iskan ‘kecewa’ sebab PLN sedang bergairah. Ia harus rela bercerai dengan PLN
meski cita-citanya belum terlaksana. Dahlan melaksanakan beberapa program yang
akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Program utama itu adalah
restrukturisasi aset dan downsizing (penyusutan jumlah) sejumlah badan usaha.
Ihwal restrukturisasi masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan
Opini Masyarakat Terhadap Dahlan Iskan
Dahlan Iskan terkenal gesit. Gaya kepemimpinanya nyentrik.
Budayawan Sujiwo Tejo menilai jika Dahlan Iskan ‘ngawur’. Tetapi jurusnya
sangat manjur. Rakyat negeri ini butuh pemimpin seperti Dahlan Iskan. Berani
bertindak, berani menanggung resiko, dan sudi bergumul dengan rakyat kecil.
Gebrakan Dahlan Iskan di BUMN kini sedang ditunggu. Namun
publik menginginkan dirinya maju pada 2014 nanti. Jika ditanya siapakah
pendamping yang cocok disandingkan dengan Dahlan Iskan? Tak sedikit yang
menyebut orang nomor satu Solo. “Dua-duanya ngawur tapi benar,” puji Sujiwo
Tejo.
aslkm. SEMOGA BAPAK DAHLAN ISKAN SENANTIASA DI RIDHOI ALLAH SWT...
ReplyDeleteSEBELUMNYA MAAF, BAPAK DAHLAN ISKAN /PENGELOLA BLOG INI;
\SAYA CUMAN CURHAT DENGAN KONDISI SAYA SEKARANG; NAMA SAYA BIBIT AFANDI
PEND S-1; AGAMA ISLAM
SUDAH MENIKAH
ALAMAT ASLI DS. MOJOREJO, KEC. MGRAHO KAB. BOJONEGORO
SAYA YATIM HIDUP SERBA KEKURANGAN, IBUK SAYA SUWARSIH TINGGAL DIRUMAH BERSAMA ADIK; SEDANGKAN SAYA MASIH BERUSAHA MENCARI PEKERJAAN YANG LAYAK, AGAR DAPAT MEMBANTU IBUK SAYA, ISTRI SAYA;
BAPAK DAHLAN YANG SAYA HORMATI. MOHON KUNJUNGILAH SAYA BAPAK;;
SAYA MOHON DICARIKAN PEKERJAAN BAPAK; IBUK TERPAKSA BERHUTANG DEMI KULIAH SAYA. SAMPAI HARI INI SAYA BERUSAHA BANTU IBUK SAYA UNTUK MELUNASINYA.
BAPAK DAHLAH , KUNJUNGILAH IBUK SAYA DIRUMAH BAPAK; AGAR BAPAK TAU KONDISI SAYA SEKELUARGA.
DS. MOJOREJO RT.6 RW. 03, KEC. NGRAHO KAB. BOJONEGORO/
BAPAK DAHLAN SAYA BANYAK MENGIKUTI KEBAIKAN BAPAK...SEMOGA BAPAK /PENGELOLA BLOG INI BISA MENYAMPAIKAN UNEK UNEK SAYA KESULITAN MENCARI KERJA INI BISA TERSAMPAIKAN KE BAPAK DAHLAN ISKAN YANG MINULYO... KULO KAPINGIN IBUK KULO URIP MULYO BOTEN GADAH UTANG, PINGIN NGAJIKNE IBUK KULO, BAPAK...
ini blog resminya pak Dahlan iskan kah?
ReplyDeletesaya kagum sama beliau..
mampir ya http://tanya-biografi.blogspot.com/