15 April 2008
Ketika Api Olimpiade Mampir ke Indonesia
Ketika Api Olimpiade Mampir ke Indonesia
Catatan Dahlan Iskan
Apa yang sebaiknya dilakukan di Indonesia saat api Olimpiade Beijing
mampir di Jakarta pada 22 April nanti? Tiba-tiba saya memikirkan ini
ketika di Beijing setiap hari mengikuti siaran televisi.
Kedatangan api olimpiade di setiap negara ternyata disiarkan secara
nasional di China berjam-jam lamanya. Bahkan, dua hari sebelum
kedatangan api itu di suatu tempat, televisi Olimpiade China (dulu CCTV
5) sudah menyiarkan persiapan-persiapan yang dilakukan negara yang akan
disinggahi.
Ini tentu kesempatan besar bagi sebuah negara untuk promosi gratis
besar-besaran di China. Siaran TV Olimpiade Beijing di waktu pagi adalah
acara yang paling disimak di sana. Maklum, berita politik di sebuah
negara dengan sistem politik sosialis tidak akan menarik perhatian luas.
Acara-acara menarik lainnya, umumnya seperti American Idol dengan
segala variasinya, baru disiarkan malam hari.
Maka siaran Olimpiade Beijing dalam bahasa Mandarin itu merupakan
kesempatan luar biasa untuk negara seperti Indonesia bila ingin
mendapatkan liputan yang luas di China. Tentu negara seperti Amerika dan
Eropa tidak seberapa memerlukan China. Namun, negara yang baru saja
terkena krisis seperti Indonesia sangat memerlukan kemajuan China untuk
kepentingan Indonesia. Setidaknya di bidang pariwisata.
Karena pemerintah lagi menggalakkan Visit Indonesia 2008, kedatangan
api olimpiade ini, kalau bisa dimanfaatkan secara baik, akan menjadi
acara yang paling menarik sepanjang tahun. Juga akan menjadi program
paling berhasil dibanding program-program visit Indonesia Year 2008
lainnya.
Sayangnya, penanggung jawab kedatangan api olimpiade bukan
kementerian pariwisata, melainkan kementerian olahraga. Maka, saya ragu
kalau momentum ini bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan
Indonesia sendiri. Tapi, karena atasan kedua menteri itu sama, apa
salahnya kalau diadakan koordinasi yang intens agar momentum itu bisa
sepenuhnya dimanfaatkan untuk kepentingan nasional.
Memang akan muncul kepentingan kelompok yang bisa saja mengalahkan
kepentingan nasional. Misalnya, kelompok Menpora yang bisa saja
memanfaatkan untuk pemuasan ego sektoralnya. Ada pula kelompok
anti-China yang akan memanfaatkannya dengan cara menunggangi masalah
Tibet.
Tapi, kepentingan nasional mestinya masih yang paling penting. Karena
di sekitar tanggal itu saya masih akan di China, saya akan melihat dan
mengevaluasi apakah kedatangan api olimpiade di Jakarta nanti
menimbulkan citra yang baik bagi Indonesia di mata rakyat China atau
tidak. Kalau saja kedatangan api itu bisa menimbulkan citra aman,
meriah, menarik, dan berbeda dengan di negara-negara lain, siapa tahu
target kedatangan wisatawan asing ke Indonesia dengan mudah bisa
didapat.
Saya melihat liputan kedatangan api olimpiade kini sangat emosional,
dan jam tayangnya lama sekali, dan diulang-ulang, dan banyak variasinya.
Kapan lagi Indonesia bisa masuk TV di luar negeri begitu panjang dengan
citra yang baik. Bukan lagi masuk TV kalau ada tsunami, gempa bumi,
meledaknya bom teroris, atau pembunuhan antarkelompok agama. Kinilah
saatnya Indonesia mendapatkan panggung internasional yang besar sekali:
Inilah Indonesia. Negara yang ketika api itu datang ke Jakarta
masyarakatnya tampak sangat aman, ramah, penuh keceriaan, dan kreatif
dalam membuat acara serta alamnya yang indah.
Saya khawatir jangan-jangan yang muncul di TV kelak hanya wajah
menteri yang biasanya sangat formal itu, atau demo-demo kelompok
kepentingan atau citra Jakarta yang banjir dan tidak tertib. Di Beijing,
saya sungguh harap-harap cemas citra apa yang akan muncul di siaran
televisi kelak.
Di antara acara kedatangan api olimpiade di sebuah negara, yang
paling menarik adalah ketika api itu datang di Afrika Selatan yang
disiarkan Senin pagi kemarin, hampir satu jam. Atraksinya sangat
menarik. Namun, karena Afrika Selatan amat jauh dari China, rasanya
tidak secara otomatis orang China ingin berwisata ke sana.
Ini berbeda dengan posisi Indonesia yang amat dekat dan alam serta
budayanya yang sangat menarik. Kekurangan kita selama ini, seperti
banyak dikeluhkan orang, adalah promosi! Sekarang ada kesempatan promosi
yang luar biasa besarnya.
Saya sungguh ingin tahu, sudah mulai cerdas atau belum pemerintah
kita memanfaatkan momentum seperti ini. Kita semua akan jadi saksinya.
***
No comments:
Post a Comment