Shio Tikus, Saat Cerdas Mencari Uang
Catatan Dahlan Iskan
Shio Tikus adalah shio yang terhebat di antara 12 shio yang ada. Tikus
juga melambangkan binatang yang paling cerdas. Khususnya cerdas dalam
mencari uang. Karena itu, belakangan ini banyak ibu yang lagi hamil tua
pada bingung: mau cepat-cepat melahirkn agar anaknya bershio babi
(sampai kemarin masih termasuk tahun babi), atau ditunda beberapa hari
agar anaknya lahir di tahun tikus (mulai hari ini).
Menurut kepercayaan warga Tionghoa, dua-duanya amat baik. Babi
lambang kemakmuran, tikus lambang kecerdasan (mencari uang). Nah, mau
yang mana? Mau makmur meski tidak perlu pintar atau mau pintar meski
belum tentu makmur? Silakan putuskan sendiri. Saya, yang bershio
kelinci, he he, hanya bisa ngiri! Saya hanya kebagian mondar-mandir dan
sibuk sana sibuk sini, tapi tidak makmur-makmur dan tidak pinter-pinter!
Bagi yang bershio bukan tikus, marilah bersama-sama saya, kita
keroyok mereka yang bershio tikus, untuk kita ajak adu pintar di tahun
tikus ini. Marilah kita buktikan bahwa kita, yang tidak bershio tikus,
tidak akan kalah pintar mencari makan pada 2008 ini.
Wahai para kuda, teruslah berlari! Masak kalah dengan larinya tikus!
Wahai para ayam, teruslah nyeker dan hasil cekeranmu janganlah sampai diserobot tikus!
Wahai para kerbau, berhentilah bermalas-malas di dalam air. Mengamuklah!
Wahai para kera, habisi semua buah, jangan sampai didahului tikus!
Wahai para macan, janganlah hanya bisa mengaum! Terkamlah apa saja yang ada di depanmu!
Wahai para ular, jangan mau lagi hanya sekali makan untuk hidup tiga
bulan! Carilah makanan yang sekali makan bisa untuk hidup tujuh turunan!
Wahai para anjing, janganlah lagi hanya mau tulang-tulang. Sikat sekalian daging lulurnya!
Wahai para naga, tunjukkan kesaktianmu di depan tikus!
Wahai para kambing, larilah cepat-cepat kalau tak mau disate orang!
Janganlah lagi hanya mau makan rumput yang tumbuh di padang! Ambillah
rumput yang ada di gudang-gudang!
Masak, kita yang dari 11 shio tidak bisa menang mengalahkan kepintaran mereka yang bershio tikus pada 2008 ini!
Memang kita tahu bahwa para shio tikus tidak akan tinggal diam.
Mereka akan terus menggunakan kepintaran mereka. Maka kalau kita bisa
kompak, 2008 ini akan menjadi tahun yang bergairah: semua bekerja keras,
semua berlomba maju, dan semua ingin mendapatkan uang yang banyak.
Marilah tahun 2008 kita jadikan tahun perebutan uang!
Tapi, tunggu dulu.
Apakah uang yang akan kita perebutkan itu ada?
Bukankah Amerika Serikat yang jadi sumber ekonomi dunia lagi
mengalami krisis perkreditan? Bukankah di dalam negeri sendiri harga
sembako menggila? Bukankah inflasi akan naik tajam?
Jangan terlalu khawatir. Tahun 2008 (dan juga 2009) adalah tahun
seksi. Pemerintah pasti akan memaksakan agar semua dana pemerintah
digerojokkan ke proyek-proyek pembangunan dan proyek-proyek
kesejahteraan. Mengapa? Semua orang tahu, pemerintah tidak punya waktu
lagi untuk menunjukkan kinerja pembangunannya kecuali tahun ini dan
sedikit tahun depan. Kalau tahun ini pemerintah tidak melakukan itu,
lantas apa yang akan “dipamerkan” kepada masyarakat untuk memenangi
Pemilu 2009? Maka anggaran 2008 pasti akan digerojokkan sekuat-kuatnya.
Bahkan, masih ditambah dengan sisa anggaran tahun lalu yang baru
sebagian digunakan.
Di bidang kehidupan sosial, 2008 ini juga cukup baik, stabil, dan
dinamis. Semua itu disebabkan oleh faktor bahwa masyarakat kita sudah
semakin dewasa dalam berdemokrasi. Yang belum dewasa tinggal para
pemimpinnya. Pilkada-pilkada kian jadi makanan biasa. Kemenangan atau
kekalahan seorang calon kepala daerah sudah tinggal jadi persoalan si
calon sendiri. Tidak banyak lagi rakyat yang mau membela sampai mati
calon yang kalah meski sudah telanjur memberinya uang.
Rakyat sangat dewasa dalam menerima hasil demokrasi yang fair.
Termasuk menerima apa yang terjadi di Kalimantan Barat (Kalbar), di mana
baru sekali ini terjadi gubernur terpilihnya seorang Dayak yang
Kristen, dengan wakil gubernur seorang Tionghoa yang Katolik. Masyarakat
Melayu yang Islam bisa menerimanya dengan dewasa sambil menyalahkan
diri sendiri -karena tiga calon gubernur dari suku Melayu tidak mau
bersatu, bahkan saling menjatuhkan di antara mereka sendiri.
Semua itu menjadi faktor yang membuat kita, yang bukan shio Tikus, untuk ikut merasa optimistis.
Bagaimana pengaruh krisis di Amerika?
Juga jangan terlalu dikhawatirkan. Pertama, meski krisis, itu
krisisnya orang kaya-raya. Meski krisis, masih saja tetap kaya.
Kapitalisasi pasar modalnya saja masih USD 17 triliun, masih dua kali
lipat lebih besar dibanding kapitalisasi pasar modal Jepang, Jerman,
Inggris, dan Prancis dijadikan satu.
Kedua, krisis itu terjadi di saat terlalu banyak uang cash di dunia
ini. Misalnya di Tiongkok atau Timur Tengah. Dana-dana yang berlebihan
itu akan jadi juru selamat bagi krisis sekarang ini. Ketiga, yang paling
menderita akibat krisis ini adalah lembaga-lembaga keuangan terkemuka
di dunia seperti Citibank, Merrill Lynch, Northern Rock, yang semuanya
merupakan lembaga yang mempunyai reputasi, merek, dan citra manajemen
yang andal. Lembaga-lembaga itu akan dengan mudah “menjual diri”-nya
kepada investor Timur Tengah, Rusia, dan Tiongkok yang lagi kelebihan
uang.
Meski uang yang akan kita perebutkan tahun ini kelihatannya ternyata akan ada, perlukah kita saling sikut untuk memperebutkannya?
Kelinci senang sekali bersaing. Tapi, tidak punya sikut untuk menjatuhkan tikus. (*)
No comments:
Post a Comment