Thursday, November 20, 2008

Revolusi Dunia Transplantasi

Kamis, 20 November 2008
Revolusi Dunia Transplantasi

Saya masih di ibu kota Brazil, Brasilia, saat membaca perkembangan hebat di bidang transplantasi ini. Kami, rombongan presiden, sedang bersiap-siap ke Rio de Janeiro, kota terbesar di Brazil, sebelum besok ke Peru untuk APEC Summit.

Ketika membuka internet dan menemukan berita ini, saya langsung membatalkan membuka hal-hal lain. Saya cermati benar berita itu. Luar biasa. Ini akan menjadi terobosan yang tak terbayangkan. Apalagi, bagi dunia Islam yang selama ini kesulitan mendapatkan organ karena kepercayaan agama. Pembibitan organ dari sel diri sendiri itu menjadi jalan keluar yang bisa mengatasi segala-galanya. Kecuali ulama Islam tetap mengharamkannya.

Saya sendiri, meski dinilai berhasil melakukan ganti hati di Tiongkok, tetap saja waswas. Harus selalu hati-hati terhadap apa pun. Bahkan, ketika mengikuti perjalanan Bapak Presiden SBY ke berbagai negara ini, saya sebenarnya juga waswas. Karena itu, saya perlu ke Tiongkok (tempat Dahlan Iskan menjalani operasi, Red) dulu untuk minta izin dokter saya di sana.

Memang, sebelum ini saya sudah melakukan perjalanan ke banyak negara. Tapi, baru sekali ini terbang ke tempat yang amat jauh. Saya selalu berpikir, bahaya tidak ya perjalanan ini? Sampai beribu-ribu kilometer jauhnya? Satu-satunya yang menenangkan saya adalah: ini pesawat kepresidenan. Tentu semuanya akan safe dan di situ ada tim dokter. Kalau ada apa-apa bisa langsung diatasi, meski secara darurat dulu.

Karena itu, begitu tiba di Washington sebelum pertemuan puncak 20 kepala negara, saya sempat ke rumah sakit di Washington. Saya lakukan cek total badan saya setelah terbang lebih 20 jam. Hasilnya, alhamdulillah, tidak apa-apa dan hasil pemeriksaan darah juga baik-baik saja.

Saya sangat antusias membaca pekembangan transplan dengan organ bikinan itu. Dunia akan semakin maju. Saya yakin, 20 tahun yang akan datang semuanya teratasi dengan lebih mudah. (*)

No comments:

Post a Comment