Showing posts with label Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver. Show all posts
Showing posts with label Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver. Show all posts

Wednesday, February 3, 2010

Surabaya Siapkan Diri Jadi Liver Transplant Center (7-Habis)

Rabu, 03 Februari 2010 , 06:00:00
Surabaya Siapkan Diri Jadi Liver Transplant Center (7-Habis)
Lihat Operasi Tersulit ketika Liver Melekat ke Dinding Perut
Oleh: Nany Wijaya/Wartawan Jawa Pos

Masa belajar di OOTC, Tianjin, Tiongkok, ditutup dengan transplantasi pada balita berumur 3 tahun, yang beratnya hanya 9,8 kilogram. Menariknya kasus ini adalah livernya berasal dari cadaver dengan pola split.  Metode ini jauh lebih unik dan rumit daripada semua metode yang telah saya ceritakan.

Tuesday, February 2, 2010

Surabaya Siapkan Diri Jadi Liver Transplant Center (6)

Selasa, 02 Februari 2010 , 02:29:00
Surabaya Siapkan Diri Jadi Liver Transplant Center (6)
Donornya Cadaver Napi 68 Jenis Kejahatan
Laporan NANY WIJAYA, Jawa Pos

Melihat langsung step by step transplantasi liver dengan menggunakan donor cadaver menimbulkan perasaan dan pengalaman yang tidak sama jika dibandingkan dengan ketika melihat transplantasi dengan donor hidup. Teknik operasinya juga berbeda. Seberapa berbeda? Bagaimana Tiongkok mampu menyediakan donor cadaver sebanyak itu?

Monday, February 1, 2010

Surabaya Siapkan Diri Jadi Liver Transplant Center (5)

Senin, 01 Februari 2010 , 02:37:00
Surabaya Siapkan Diri Jadi Liver Transplant Center (5)
Donor Datang Tengah Malam pun Langsung Operasi
Laporan NANY WIJAYA, Jawa Pos

Selain melihat proses transplantasi dengan donor hidup, tim RSUD dr Soetomo Surabaya mempelajari transplantasi dengan donor cadaver alias mayat. Sayang, datangnya donor jenazah tak bisa diprediksi. Meski pasien sudah dibedah, kepastian itu tetap belum ada. Inilah pengalaman kami menantikan donor tidak hidup itu.

Sunday, January 31, 2010

Surabaya Siapkan Diri jadi Liver Transplant Center (4)

Minggu, 31 Januari 2010 , 03:49:00
Surabaya Siapkan Diri jadi Liver Transplant Center (4)
Tempat Mencuci Liver Itu Mirip Meja Pencuci Piring
Laporan NANY WIJAYA, Jawa Pos

Bayangan banyak orang - kecuali mungkin ahli bedah - tentang ruang transplantasi organ pastilah sebuah kamar operasi yang besar, menegangkan, dengan belasan ahli bedah yang tangan dan baju operasi belepotan darah. Benarkah begitu? Dan, bagaimana di OOTC yang sehari bisa melakukan 8-9 kali transplan?

Saturday, January 30, 2010

Surabaya Siapkan Diri jadi Liver Transplant Center (3)

Sabtu, 30 Januari 2010 , 04:50:00
Surabaya Siapkan Diri jadi Liver Transplant Center (3)
Dipotong Pakai Cusa, Harus Rapi dan Tidak Berdarah
Laporan NANY WIJAYA, Jawa Pos

Tepat sekali mantan CEO Jawa Pos yang kini menjadi Dirut PLN, Dahlan Iskan, menganjurkan tim liver transplant RSUD dr Soetomo Surabaya agar belajar ke OOTC, Tianjin, Tiongkok. Sebab, para ahli di center itu mengizinkan kami melihat dari dekat setiap tahap dalam transplantasi liver, baik pada donor maupun resipien (penerima)-nya.

Friday, January 29, 2010

Surabaya Siapkan Diri Jadi Liver Transplant Center (2)

Jum'at, 29 Januari 2010 , 05:10:00
Surabaya Siapkan Diri Jadi Liver Transplant Center (2)
Mirip Bengkel, Sehari Bisa Delapan Kali Transplantasi
Oleh: Nany Wijaya--Wartawan Jawa Pos

Kita sering mendengar pepatah, "Belajarlah walau sampai ke negeri China?. Untuk transplantasi liver, Tiongkok memang tempat belajar yang paling tepat. Selain jumlah kasus yang ditangani paling banyak, juga teknik operasinya paling maju. Begitu pula perawatan pascaoperasinya.

Thursday, January 28, 2010

Surabaya Siapkan Diri Jadi Liver Transplant Center (1)

Kamis, 28 Januari 2010 , 06:58:00
Surabaya Siapkan Diri Jadi Liver Transplant Center (1)
Bermula dari Dahlan, agar Cangkok Hati Lebih Terjangkau

Impian RSUD dr Soetomo Surabaya untuk menjadi pusat transplantasi liver segera terwujud. Pekan lalu tim dokter dan perawat rumah sakit pendidikan itu belajar ke pusat transplantasi liver terbesar di dunia, OOTC, di Tianjin, Tiongkok. Apa saja yang dipelajari dan bagaimana suasananya? Inilah catatan wartawan Jawa Pos, NANY WIJAYA yang mendampingi mereka.

Wednesday, August 6, 2008

Hari Ini Tepat Satu Tahun Ganti Hati

Rabu, 06 Agustus 2008
Hari Ini Tepat Satu Tahun Ganti Hati
Sering Berdebar, Jauhi Pedas Bhut Jokolia India

Hari ini, tepat setahun yang lalu, saya menjalani operasi ganti hati. Hari ini, pukul 10.00, tepat setahun yang lalu, saya diberi pakaian warna biru pertanda saya sudah harus disiapkan untuk memasuki ruang operasi yang sangat menentukan apakah saya akan hidup atau mati.

Wednesday, September 26, 2007

Kini Ada Simbol Mercy di Perut Saya

September 26, 2007
Kini Ada Simbol Mercy di Perut Saya (Sebuah Penutup)
Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (32-Habis)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

ADA kesan yang mendalam bahwa sakit saya yang parah kemarin-kemarin itu karena saya kerja terlalu keras. Seorang ibu sampai menasihati anaknya begini: Jangan kerja terus seperti itu. Nanti seperti Pak Dahlan Iskan!

Tuesday, September 25, 2007

Setelah Transplantasi, Kian Tidak Jelas Hitungan Umur Saya

September 25, 2007
Setelah Transplantasi, Kian Tidak Jelas Hitungan Umur Saya
Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (31)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

UMUR berapakah saya sekarang?
Tepatnya saya tidak tahu. Apalagi setelah melakukan transplantasi liver ini.

Kakak sulung saya memang pernah mencatat tanggal kelahiran saya. Yakni di balik pintu lemari kayu yang kasar. Ditulis dengan kapur lunak, diambilkan dari kapur yang biasa dipakai nenek untuk makan sirih. Itu bukan lemari pakaian karena kami tidak perlu lemari untuk pakaian. Baju kami, sekeluarga, tidak lebih dari sepuluh. Cukup disangkut-sangkutkan di paku yang menancap di dinding. Juga karena kami tidak bisa beli lemari. Lemari yang ada itu bikinan bapak sendiri untuk menyimpan apa saja: kaleng bekas, piring seng untuk makan, cobek (mangkuk terbuat dari tanah), dan leper (tempat mengulek sambal, terbuat dari tanah), dan sebangsanya. Makanan juga disimpan di situ -kalau kebetulan ada.

Monday, September 24, 2007

Banyak Faktor Keberhasilan, tapi Jangan Buru-Buru Merasa Sehat

September 24, 2007
Banyak Faktor Keberhasilan, tapi Jangan Buru-Buru Merasa Sehat
Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (30)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

MENGAPA operasi transplantasi liver saya berhasil? Setidaknya sampai hari ini? Faktor apa saja yang memengaruhinya?

Jawabnya dua macam: mau yang pendek atau yang panjang. Mau yang religius atau yang ilmiah. Kalau mau pendek dan tampak religius, jawabnya ini: semua itu berkat tangan Tuhan. Selesai. Tidak perlu lagi tambahan apa-apa. Siapa yang bisa membantahnya? Siapa yang berani mempersoalkannya? SMS yang masuk ke saya pun hampir semuanya bernada begitu. Mereka mengatakan semua ini karena Allah. Hanya satu-dua yang mengatakan, “Semua ini karena Allah dan kepintaran para dokternya.”

Sunday, September 23, 2007

Sering Kaget Disapa Wanita Modis dan Ceria dalam Lift

September 23, 2007
Sering Kaget Disapa Wanita Modis dan Ceria dalam Lift
Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (29)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

DI masa menanti waktu pulang ini, saya kehilangan dua teman wanita yang paling saya akrabi. Keduanya tinggal di lantai yang sama. Satu dari Jepang, satunya lagi dari Harbin, Tiongkok. Saya sering sekali mengunjungi kamar masing-masing dan ngobrol berlama-lama. Terutama kalau istri saya pergi belanja. Apalagi mereka senasib: juga hepatitis, sirosis, dan kanker hati. Kami biasa saling curhat.

Saturday, September 22, 2007

Tunggu Pulang Diimunisasi Hepatitis B, Saingi Cucu

September 22, 2007
Tunggu Pulang Diimunisasi Hepatitis B, Saingi Cucu
Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (28)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

TEPAT sebulan setelah transplantasi, dokter sudah mengizinkan saya pulang. Jadi, 6 September yang lalu sebenarnya saya sudah bisa kembali ke Indonesia. Tapi, tim saya, terutama Robert Lai, minta saya lebih bersabar. Tim Surabaya juga demikian. Bahkan, ada yang minta biar enam bulan baru pulang juga lebih baik. Dia tahu, kalau pulang, saya pasti langsung lupa diri. “Kalau selama ini sudah sabar enam bulan, mengapa tambah dua bulan lagi tidak kuat?” tambah Ir Budiyanto, perancang Gedung Jatim Expo dan Rumah Cepat Tsunami Aceh, ketika menjenguk saya.

Friday, September 21, 2007

Liver Ganti, Khawatir Berubah Tak Bisa Menulis Baik

September 21, 2007
Liver Ganti, Khawatir Berubah Tak Bisa Menulis Baik
Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (27)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

KARENA yang diganti ini adalah hati, apakah perasaan saya tidak berubah? Pertanyaan itu bahkan datang dari diri saya sendiri. Sejak sebelum dilakukan transplan sampai sesudahnya. Gara-garanya, literatur yang mengatakan bahwa banyak kasus si penerima organ akan mengalami perubahan.

Thursday, September 20, 2007

Transplantasi Berhasil, Istri Gembira karena Wajah Berubah

September 20, 2007
Transplantasi Berhasil, Istri Gembira karena Wajah Berubah
Pengalaman Pribadi menjalani Transplantasi Liver (26)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

KALAU saja foto liver lama saya dimuat di koran tanpa penjelasan (foto-foto itu akan dimuat di edisi buku), setidaknya akan muncul tiga versi tanggapan. Orang di desa saya akan langsung mengatakan, “Pasti ini karena disantet”. Begitu jugalah dulu penilaian terhadap ibu saya. Juga terhadap kakak saya.

Wednesday, September 19, 2007

Prihatin atas Keprihatinan terhadap Wajah Hitam Saya

September 19, 2007
Prihatin atas Keprihatinan terhadap Wajah Hitam Saya
Pengalaman Pribadi menjalani Transplantasi Liver (25)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

“SAYA nanti juga akan meninggal dengan wajah hitam,” kata saya kepada istri saya. Saya ingin menyiapkan mental istri saya bagaimana harus menahan rasa malu. Terutama di mata keluarga dan teman-teman pengajiannya. Istri saya memang aktif di perkumpulan Pengajian Wanita Surabaya (Pengawas), satu perkumpulan yang amat besar dan aktif. “Saya nanti akan seperti Cak Nur,” tambah saya.

Tuesday, September 18, 2007

Istri Khawatir Saya Meninggal dengan Wajah Menghitam

September 18, 2007
Istri Khawatir Saya Meninggal dengan Wajah Menghitam
Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (24)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

SAYA tidak berhasil menyembunyikan perubahan di wajah saya. Padahal, dua tahun lamanya saya berhasil menyembunyikan bengkaknya kaki. Juga bengkak di badan. Menyembunyikan membesarnya payudara. Yang tak kalah penting, saya berhasil menyembunyikan keloyoan fisik saya.

Monday, September 17, 2007

Datang Tawaran Liver Hidup dari Orang Muda asal Bandung

September 17, 2007
Datang Tawaran Liver Hidup dari Orang Muda asal Bandung
Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (23)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

SAYA hampir kehilangan momentum. Kedatangan saya untuk antre transplantasi liver ini agak terlambat, meski belum fatal. Sebulan setelah saya menunggu, keluar peraturan baru: tidak gampang lagi pasien asing mendapatkan donor. Tapi, mestinya, saya belum terkena peraturan itu karena saya sudah mendaftar sebelum itu.

Sunday, September 16, 2007

Ingin Naikkan Albumin, Berburu Banyak Ikan Kutuk

September 16, 2007
Ingin Naikkan Albumin, Berburu Banyak Ikan Kutuk
Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (22)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

SETELAH hati mantap melakukan transplantasi, barulah saya menentukan langkah. Ada tiga yang harus dipertimbangkan. Kehebatan dokter, kesediaan donor, dan ketepatan rumah sakitnya. Dari situ baru kami tentukan tempatnya. Tiga faktor itu saya sebut sebagai “persyaratan mutlak”. Lalu masih ada sejumlah “persyaratan keinginan”. Misalnya, kedekatan dengan Indonesia, kedekatan budaya, dan kedekatan bahasa.

Saturday, September 15, 2007

Yang Pro dan Yang Anti-Transplan Bertinju Sengit dalam Pikiran

September 15, 2007
Yang Pro dan Yang Anti-Transplan Bertinju Sengit dalam Pikiran
Pengalaman Pribadi Menjalani Transplantasi Liver (21)
Oleh: Dahlan Iskan iskan@jawapos.co.id

KALAU saja saya dulu peduli sedikit dengan badan saya, sebenarnya masih ada jalan agar terhindar dari transplantasi. Juga terhindar dari potong-limpa. Katakanlah suntikan interveron yang saya jalani sampai 70 kali (setiap dua hari sekali) itu tidak berhasil “memingsankan” virus hepatitis B saya, tapi belakangan sebenarnya keluar obat baru yang harus diminum tiap hari. Agar virus yang tidak mungkin lagi dikeluarkan dari liver itu “tidur nyenyak” saja di dalam liver. “Bangun”-nya virus hepatitis B akan langsung menyerang liver hingga kelak jadi sirosis.